Tips Memilih Vaksin Unggas – Saat pertama kali saya mengelola peternakan ayam skala kecil, satu hal yang paling bikin bingung adalah soal vaksinasi. Di toko-toko dan distributor, begitu banyak merek vaksin unggas dengan klaim hebat masing-masing. Tapi… mana yang benar-benar cocok dan aman untuk ternak saya?

Ternyata memilih vaksin unggas bukan sekadar lihat harga atau merek terkenal. Ada banyak pertimbangan penting yang bisa menentukan apakah vaksin itu efektif atau justru malah merugikan. Nah, di artikel ini saya akan bagikan panduan lengkap berdasarkan pengalaman dan informasi teknis agar kamu bisa memilih vaksin unggas dengan lebih percaya diri.

Mengapa Pemilihan Vaksin Itu Krusial?

Vaksinasi bukan cuma formalitas. Ia adalah kunci mencegah kerugian besar akibat penyakit menular seperti ND (Newcastle Disease), Gumboro, AI (Avian Influenza), hingga Coryza. Salah pilih vaksin, salah waktu pemberian, atau cara simpan yang keliru—semua bisa berdampak fatal. Maka dari itu, penting banget kita paham bagaimana memilih vaksin yang tepat sesuai kondisi di kandang masing-masing.

Faktor Penentu Pilihan Vaksin Unggas

1. Jenis Unggas

Setiap jenis unggas punya kebutuhan vaksinasi yang berbeda. Misalnya:

  • Ayam pedaging (broiler) biasanya mendapat vaksinasi ND, Gumboro, dan IB.
  • Ayam petelur (layer) butuh vaksin tambahan seperti Coryza dan AI, karena masa hidupnya lebih panjang.
  • Itik dan entok memiliki vaksinasi yang berbeda lagi seperti vaksin kolera dan virus hepatitis.

Jadi, jangan samakan jadwal dan jenis vaksin antara ayam broiler dengan layer, apalagi dengan itik.

2. Usia Unggas

Vaksin harus diberikan sesuai jadwal umur unggas. Misalnya:

  • Hari ke-1: Vaksinasi ND (tetes mata atau air minum)
  • Hari ke-7: Gumboro pertama
  • Hari ke-14: Gumboro booster
  • Hari ke-21: ND ulang (via suntikan atau air minum)

Kalau diberikan terlalu cepat atau terlalu lambat, vaksin bisa tidak efektif karena sistem imun unggas belum siap atau sudah terlalu terlambat.

3. Kondisi Kesehatan Unggas

Sebelum vaksinasi, pastikan ayam atau unggas dalam kondisi sehat. Kalau sedang stres, lesu, atau menunjukkan gejala sakit, tunda dulu vaksinasi. Vaksin hanya akan bekerja maksimal saat sistem imun dalam kondisi prima.

4. Wabah Lokal yang Sedang Terjadi

Kamu juga perlu update info tentang wabah penyakit yang sedang merebak di wilayahmu. Kalau sedang ada serangan AI atau ND, sebaiknya gunakan vaksin yang mencakup strain virus yang sesuai. Tanyakan ke dinas peternakan setempat atau distributor terpercaya.

Tips Memastikan Kualitas Vaksin

1. Cek Label dan Izin Edar

Pastikan vaksin yang kamu beli memiliki izin edar resmi dari Kementerian Pertanian (ditandai dengan nomor pendaftaran). Perhatikan juga tanggal kedaluwarsa, jenis strain virus, serta petunjuk penyimpanan.

Hindari vaksin tanpa label jelas atau yang hanya dibungkus plastik polos. Bisa jadi itu vaksin palsu atau sudah rusak.

2. Cek Rantai Dingin (Cold Chain)

Vaksin unggas sangat sensitif terhadap suhu. Biasanya harus disimpan di suhu 2–8°C sejak dari pabrik, selama pengiriman, hingga sampai ke kandang. Kalau rantai dingin ini putus, vaksin bisa mati atau rusak total.

Saat membeli, tanyakan apakah vaksin disimpan di kulkas vaksin khusus. Idealnya vaksin dibawa pulang dengan cooler box berisi es batu atau ice gel.

Waktu Pemberian Vaksin yang Tepat

Waktu adalah kunci dalam vaksinasi unggas. Beberapa tips penting:

  • Vaksinasi pagi hari saat suhu masih sejuk, agar unggas tidak stres.
  • Hindari vaksinasi saat cuaca ekstrem, misalnya terlalu panas atau hujan deras.
  • Jangan vaksinasi saat unggas baru pindah kandang atau setelah transportasi jauh.
  • Beri vitamin anti stres (seperti vitachick atau multivitamin) sehari sebelum dan sesudah vaksin.

Kesalahan Umum Saat Vaksinasi (dan Cara Menghindarinya)

  1. Menggunakan air minum berkadar klorin tinggi
    ✅ Gunakan air matang atau air sumur yang bersih, tambahkan skim milk (susu bubuk) untuk menstabilkan virus.
  2. Tidak menghitung dosis dengan benar
    ✅ Hitung jumlah unggas dengan cermat, jangan sampai ada yang tidak kebagian atau overdosis.
  3. Tidak membersihkan alat vaksinasi
    ✅ Semprot alat tetes mata atau suntikan dengan desinfektan, dan cuci bersih setelah dipakai.
  4. Menunda pemberian vaksin setelah dibuka
    ✅ Vaksin harus diberikan segera setelah dicampur, maksimal dalam 2 jam.

Kesimpulan: Lindungi Peternakanmu dengan Vaksin yang Tepat

Memilih vaksin unggas yang aman dan efektif memang butuh ketelitian. Tapi hasilnya sangat terasa: pertumbuhan unggas lebih baik, angka kematian rendah, dan kamu bisa panen dengan tenang. Ingatlah untuk selalu mempertimbangkan jenis dan usia unggas, kondisi kesehatan, serta kualitas vaksin yang kamu gunakan.

Jangan asal beli dari sumber yang tidak jelas. Gunakan produk vaksin unggas terpercaya dari Sadita, yang sudah banyak digunakan oleh peternak skala kecil hingga besar di berbagai daerah. Sadita menjamin vaksin dalam kondisi cold chain, berkualitas, dan siap kirim ke kandangmu.

📞 Hubungi kami untuk konsultasi gratis atau pemesanan produk vaksin unggas terpercaya.
💼 Karena peternakanmu layak mendapatkan perlindungan terbaik sejak dini.

===

Sumber
1. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan – Kementerian Pertanian RI
2. FAO (Food and Agriculture Organization) – Manual Vaksinasi Unggas