{"id":1991,"date":"2024-12-16T05:29:41","date_gmt":"2024-12-16T05:29:41","guid":{"rendered":"https:\/\/saditaindonesia.co.id\/?p=1991"},"modified":"2025-01-31T03:15:31","modified_gmt":"2025-01-31T03:15:31","slug":"benarkah-ayam-broiler-mengandung-hormon-fakta-dan-mitos-yang-perlu-anda-ketahui","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/saditaindonesia.co.id\/en\/benarkah-ayam-broiler-mengandung-hormon-fakta-dan-mitos-yang-perlu-anda-ketahui\/","title":{"rendered":"Benarkah Ayam Broiler Mengandung Hormon? Fakta dan Mitos yang Perlu Anda Ketahui"},"content":{"rendered":"

Beberapa waktu yang lalu, sebuah unggahan video di platform YouTube membuat heboh dengan klaim bahwa mengonsumsi sayap dan leher ayam pedaging (broiler) dilarang karena dianggap mengandung hormon yang dapat memicu kanker. Video tersebut menyatakan bahwa hormon disuntikkan pada bagian sayap dan leher ayam broiler selama proses pemeliharaan. Namun, benarkah klaim ini? Faktanya, informasi tersebut adalah hoaks<\/strong> dan telah diklarifikasi oleh pihak berwenang.<\/p>\n

Ketika berbicara tentang ayam broiler, banyak konsumen percaya bahwa ayam-ayam ini diberikan hormon untuk mempercepat pertumbuhan mereka. Namun, anggapan ini sebenarnya hanyalah mitos. Di Indonesia dan banyak negara lain, penggunaan hormon pada ayam telah dilarang oleh otoritas seperti Kementerian Pertanian dan didukung oleh pengawasan dari organisasi internasional seperti WHO. Artikel ini akan mengupas tuntas fakta, mitos, serta cara memastikan keamanan produk ayam yang Anda konsumsi.<\/p>\n

\n
\n

Table of Contents<\/p>\nToggle<\/span><\/path><\/svg><\/svg><\/span><\/span><\/span><\/a><\/span><\/div>\n