Artikel

Rahasia Memilih Vaksin Unggas Aman & Efektif Sekali!
Table of Contents
ToggleBanyak vaksin di pasaran, tapi bagaimana pilih yang benar?
Sebagai peternak unggas, kamu pasti sudah tahu bahwa vaksinasi adalah salah satu kunci untuk menjaga kesehatan ayam, bebek, atau puyuh di kandangmu. Tapi di tengah banyaknya pilihan vaksin di pasaran, bagaimana cara memilih yang benar-benar aman dan efektif? Salah pilih vaksin bukan hanya membuang waktu dan biaya, tapi juga bisa berdampak fatal bagi kesehatan populasi unggas.
Artikel ini akan membantu kamu memahami faktor-faktor penting dalam memilih vaksin unggas serta tips praktis untuk memastikan program vaksinasi berjalan optimal.
Faktor Penentu Pilihan Vaksin
Sebelum membeli dan memberikan vaksin, ada beberapa faktor penting yang harus kamu pertimbangkan:
1. Jenis Unggas
Tidak semua vaksin cocok untuk semua jenis unggas. Ayam broiler, ayam petelur, bebek, dan burung puyuh memiliki kebutuhan vaksinasi yang berbeda. Misalnya, ayam petelur lebih rentan terhadap penyakit seperti Newcastle Disease (ND) dan Infectious Bronchitis (IB), sementara bebek perlu perlindungan ekstra terhadap Duck Viral Hepatitis.
Memilih vaksin yang sesuai dengan jenis unggas akan memaksimalkan efektivitasnya.
2. Usia Unggas
Usia sangat menentukan jenis vaksin yang diberikan. Anak ayam usia 1–7 hari biasanya diberikan vaksin ND atau Gumboro sebagai proteksi awal. Sementara pada fase remaja, vaksinasi booster dilakukan untuk memperpanjang imunitas.
Jangan lupa untuk mengikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan oleh dokter hewan atau penyuluh peternakan agar kekebalan tubuh unggas terjaga sepanjang siklus produksi.
3. Kondisi Kesehatan Unggas
Memberikan vaksin pada unggas yang sedang stres atau sakit berat bisa berbahaya. Pastikan populasi unggas dalam kondisi sehat saat vaksinasi dilakukan. Unggas yang lemah memiliki respon imun yang buruk sehingga vaksin menjadi tidak efektif.
Amati tanda-tanda vital seperti nafsu makan, aktivitas, dan kondisi bulu sebelum vaksinasi.
4. Wabah Lokal yang Sedang Terjadi
Setiap wilayah punya pola penyakit yang berbeda-beda. Jika di daerahmu sedang terjadi wabah seperti Avian Influenza atau ND, konsultasikan dengan dokter hewan untuk penggunaan vaksin yang sesuai. Beberapa vaksin mungkin diperlukan sebagai tindakan pencegahan tambahan (emergency vaccination).
Tips Memastikan Kualitas Vaksin
Meskipun memilih jenis vaksin yang tepat penting, memastikan kualitasnya sama pentingnya. Vaksin yang tidak disimpan atau ditangani dengan baik bisa kehilangan efektivitasnya. Berikut tipsnya:
1. Cek Label dan Izin Edar
Pastikan vaksin yang kamu beli memiliki label jelas dengan informasi tentang produsen, tanggal kadaluarsa, dan nomor batch. Pilih hanya vaksin yang sudah mendapat izin edar dari badan otoritas kesehatan hewan seperti Kementerian Pertanian atau BPOM.
2. Perhatikan Rantai Dingin (Cold Chain)
Vaksin unggas umumnya sangat sensitif terhadap suhu. Mereka harus disimpan dalam suhu 2–8°C dari pabrik hingga ke tangan peternak. Periksa apakah vaksin dijaga dalam cold chain selama distribusi. Hindari membeli vaksin yang disimpan sembarangan atau terkena paparan sinar matahari langsung.
BACA JUGA: 5 Ciri Unggas Kurang Vitamin, Kenali Sebelum Terlambat!
3. Lihat Kemasan
Jangan ambil risiko dengan vaksin yang kemasannya rusak, label pudar, atau botol retak. Ini bisa menjadi indikasi vaksin sudah terkontaminasi atau kualitasnya menurun.
Waktu Pemberian Vaksin yang Tepat
Timing adalah segalanya dalam vaksinasi. Memberikan vaksin pada waktu yang salah bisa membuat imunisasi gagal. Berikut panduan umum waktu vaksinasi unggas:
✅ Masa DOC (Day Old Chick): Vaksinasi pertama untuk ND atau Marek’s Disease
✅ Usia 7–14 hari: Vaksin Gumboro atau booster ND
✅ Usia 21–28 hari: Booster vaksin ND/IB dan vaksinasi tambahan bila perlu
✅ Masa dewasa (petelur): Vaksinasi rutin setiap beberapa bulan untuk memperkuat imunitas
Selalu ikuti jadwal vaksinasi yang direkomendasikan dan sesuaikan dengan kondisi kandang serta tingkat risiko penyakit di daerahmu.
Kesalahan Umum Saat Vaksinasi yang Harus Dihindari
Banyak peternak pemula yang melakukan kesalahan saat vaksinasi, sehingga hasilnya kurang maksimal. Beberapa di antaranya:
–Vaksinasi pada unggas yang stres atau sakit – Respons imun mereka tidak optimal.
-Penggunaan air yang terkontaminasi untuk vaksinasi oral – Gunakan air bersih bebas klorin.
-Penyimpanan vaksin sembarangan – Vaksin kehilangan potensi jika tidak dijaga di suhu dingin.
-Tidak mengaduk vaksin dengan benar – Dosis vaksin jadi tidak merata saat diberikan.
Hindari kesalahan-kesalahan ini untuk memastikan populasi unggas benar-benar terlindungi.
Kesimpulan: Gunakan Produk Vaksin Terpercaya dari Sadita
Memilih vaksin unggas yang tepat bukan hanya soal harga, tapi soal keamanan dan efektivitas jangka panjang bagi peternakanmu. Dengan mempertimbangkan jenis unggas, usia, kondisi kesehatan, dan kualitas vaksin, kamu bisa mencegah banyak kerugian akibat penyakit yang seharusnya bisa dicegah.
✅ Ingin tahu vaksin unggas mana yang paling cocok untuk peternakanmu?
Konsultasikan dengan tim Sadita Indonesia sekarang juga untuk rekomendasi produk vaksin unggas berkualitas tinggi dan aFAO, Preparation for an outbreak – vaccination reduces viral loadman. Sadita sudah terpercaya dalam menyediakan vaksin dan vitamin unggas yang teruji secara klinis.
Referensi
- FAO & OIE, “Vaccination of poultry as a tool to prevent and control avian influenza”, Chapter on cold chain
- FAO, Preparation for an outbreak – vaccination reduces viral load