Artikel

5 Ciri Unggas Kurang Vitamin, Kenali Sebelum Terlambat!
Ciri Unggas Kurang Vitamin = Dalam dunia peternakan unggas, kesehatan hewan menjadi faktor kunci yang menentukan keberhasilan budidaya. Sayangnya, masih banyak peternak yang belum menyadari bahwa kekurangan vitamin bisa menjadi penyebab utama gangguan pertumbuhan, penurunan produksi, dan bahkan kematian pada ayam, bebek, maupun burung puyuh. Kekurangan vitamin, atau defisiensi vitamin, dapat terjadi karena pakan yang tidak seimbang, kualitas bahan baku yang menurun, atau gangguan penyerapan nutrisi di tubuh unggas.
Supaya kamu tidak kecolongan, yuk kenali 5 ciri umum unggas yang kekurangan vitamin dan bagaimana cara menanganinya. Artikel ini juga cocok buat kamu yang baru mulai beternak atau sedang ingin meningkatkan produktivitas ayam petelur maupun ayam broiler.
Table of Contents
Toggle1. Bulu Kusam dan Mudah Rontok
Unggas yang kekurangan vitamin, terutama vitamin A dan E, biasanya akan menunjukkan kondisi bulu yang kusam, kusut, dan tidak berkilau. Tak jarang, bulu mengalami kerontokan berlebih, terutama di area punggung dan leher. Hal ini disebabkan oleh rusaknya jaringan kulit dan folikel bulu akibat kurangnya nutrisi yang menunjang regenerasi sel.
Ciri ini paling mudah dikenali secara visual dan sering menjadi tanda awal dari masalah kesehatan ayam petelur maupun unggas hias.
2. Lemas, Lesu, dan Kurang Aktif
Kalau ayam atau bebek di kandangmu mulai terlihat lemas dan tidak aktif, bahkan saat waktu makan, bisa jadi mereka mengalami kekurangan vitamin B kompleks, terutama B1, B2, dan B12. Vitamin-vitamin ini berperan penting dalam proses metabolisme energi dan fungsi saraf.
Unggas yang kekurangan vitamin B biasanya lebih banyak berdiam diri, kehilangan semangat, dan mudah stres. Hal ini tentu sangat merugikan, terutama pada ayam broiler yang masa panennya singkat dan memerlukan pertumbuhan cepat.
3. Nafsu Makan Menurun
Salah satu gejala unggas kurang vitamin yang sering diabaikan adalah penurunan nafsu makan. Ayam yang biasanya lahap, tiba-tiba jadi ogah-ogahan makan, bahkan terhadap pakan favoritnya. Ini bisa terjadi akibat kekurangan vitamin C yang berfungsi menjaga keseimbangan sistem imun dan mengurangi stres oksidatif, serta vitamin B1 yang membantu fungsi saraf dan pencernaan.
Akibatnya, unggas jadi tidak hanya kekurangan vitamin, tapi juga kekurangan energi dan protein penting dari pakan.
4. Pertumbuhan Terhambat
Unggas muda, seperti anak ayam atau itik, sangat rentan terhadap kekurangan vitamin D. Vitamin ini sangat penting dalam proses penyerapan kalsium dan fosfor, dua mineral utama untuk pembentukan tulang.
Jika kekurangan, kamu akan mendapati anak ayam yang lambat tumbuh, kakinya lemah, dan bahkan kesulitan berdiri. Dalam jangka panjang, ini bisa menyebabkan penyakit tulang seperti rickets dan deformitas kaki yang sulit dipulihkan.
5. Produksi Telur Menurun atau Tidak Stabil
Bagi peternak ayam petelur atau burung puyuh, penurunan jumlah produksi telur tentu jadi alarm bahaya. Salah satu penyebab utamanya adalah kekurangan vitamin E dan K, yang berperan dalam kesehatan reproduksi dan pembentukan cangkang telur.
Telur yang dihasilkan pun sering tidak normal — ukurannya kecil, cangkangnya tipis, atau bahkan tidak keluar sama sekali. Selain itu, unggas betina yang kekurangan vitamin juga lebih rentan terhadap infeksi saluran reproduksi.
Solusi dan Pencegahan
Langkah pertama tentu adalah memastikan komposisi pakan ternak sudah mencakup kebutuhan vitamin secara seimbang. Kamu bisa memberikan pakan komersial berkualitas yang sudah diformulasikan lengkap, atau menambahkan suplemen vitamin unggas yang mudah larut dalam air minum atau dicampur ke pakan.
Beberapa tips tambahan yang bisa kamu terapkan:
- Berikan pakan segar dan simpan di tempat kering agar kandungan vitaminnya tidak rusak.
- Hindari stres lingkungan seperti kepadatan kandang dan suhu ekstrem.
- Gunakan multivitamin unggas khusus saat pergantian musim atau masa pemulihan setelah sakit.
- Lakukan observasi rutin terhadap perilaku dan kondisi fisik unggas.
Dengan pencegahan yang tepat, kamu bisa menjaga kesehatan ayam broiler, ayam kampung, bebek, maupun burung puyuh di peternakanmu tetap prima dan produktif.